Key Takeaways
- Hindari pengeluaran impulsif dan buat daftar prioritas.
- Gunakan THR untuk kebutuhan mendesak seperti utang, zakat, dan investasi.
- Sisihkan sebagian uang untuk tabungan atau dana darurat.
- Manajemen yang baik membuat THR bisa menjadi dana cadangan jangka panjang.

Bulan Ramadan identik dengan banyaknya pengeluaran—mulai dari persiapan Lebaran, membeli baju baru, hingga memberi THR ke orang-orang terdekat. Nah, salah satu pendapatan yang paling dinantikan setiap tahunnya adalah Tunjangan Hari Raya (THR), yang merupakan hak pekerja untuk mendapatkan satu bulan gaji menjelang Lebaran. Namun, sering kali THR tersebut habis begitu saja dalam waktu singkat, tanpa bisa dipakai untuk hal-hal penting lainnya. Maka dari itu, sangat penting untuk mengelola THR dengan bijak agar bisa bermanfaat lebih lama.
Hindari Pengeluaran Impulsif dengan THR
Saat THR diterima, biasanya ada rasa senang dan bersemangat untuk belanja. Namun, perasaan ini sering kali membawa kita pada pengeluaran yang tidak terencana dan akhirnya menyesal di kemudian hari. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari pengeluaran impulsif yang tidak memiliki prioritas. Cobalah untuk menunggu beberapa hari setelah menerima THR sebelum melakukan pembelian besar, seperti membeli barang-barang yang tidak begitu penting.
Menurut Kementerian Ketenagakerjaan, ada baiknya jika kamu menunggu setidaknya 2-3 hari setelah menerima THR sebelum pergi berbelanja. Ini memberikan waktu bagi pikiran untuk meredakan euforia dan mempertimbangkan kembali apa yang benar-benar dibutuhkan. Buatlah daftar barang yang benar-benar dibutuhkan dan prioritaskan pembelian tersebut. Misalnya, beli barang yang memang diperlukan untuk Lebaran, seperti pakaian atau peralatan rumah tangga yang sudah usang, serta jangan lupa untuk menyisihkan sebagian uang untuk kebutuhan penting lainnya.
Prioritaskan Kebutuhan yang Paling Penting
Salah satu hal yang harus kamu lakukan dengan THR adalah mengalokasikannya untuk kebutuhan yang lebih mendesak, bukan hanya sekadar keinginan. Misalnya, pertama-tama alokasikan THR untuk membayar utang atau kewajiban yang sudah tertunda. Menyelesaikan utang akan meringankan beban finansial dan membantu kamu lebih bebas dalam mengelola keuangan di masa depan.
Selain itu, THR juga bisa digunakan untuk kewajiban seperti zakat, infak, atau memberi THR kepada orang-orang yang membutuhkan. Memberikan sebagian dari THR untuk membantu orang lain adalah tindakan yang tidak hanya bermanfaat bagi mereka, tetapi juga bisa memberi kebahagiaan dan kepuasan batin.
Setelah kebutuhan mendesak tersebut tercukupi, barulah kamu bisa memikirkan alokasi untuk tabungan atau investasi. Meskipun rasanya ingin segera menggunakan THR untuk hal-hal yang menyenankan diri, seperti makan enak atau beli gadget baru, lebih baik kalau kamu menahan diri terlebih dahulu. Ingat, THR bukan hanya untuk kesenangan sesaat, tapi juga untuk masa depan yang lebih stabil.
Sisihkan THR untuk Investasi atau Tabungan
Manajemen keuangan yang baik tidak hanya memikirkan kebutuhan saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Oleh karena itu, alokasikan sebagian dari THR untuk tabungan atau investasi. Ini akan membantu kamu memiliki cadangan dana yang berguna untuk keadaan darurat atau sebagai modal di masa depan.
Misalnya, kamu bisa menyisihkan sekitar 10% dari THR untuk investasi kecil-kecilan, seperti reksa dana atau saham yang sesuai dengan profil risiko kamu. Atau, jika merasa belum siap berinvestasi, cukup simpan uang tersebut di rekening tabungan yang menghasilkan bunga. Menyisihkan uang untuk investasi atau tabungan ini bisa membantu kamu memiliki cadangan dana yang lebih aman dan stabil di masa depan.
THR juga bisa digunakan untuk membayar premi asuransi atau untuk mendanai dana pensiun. Walaupun ini bukan pengeluaran yang terlihat secara langsung, tetapi investasi jangka panjang tersebut akan sangat bermanfaat di masa depan.
Buat Rencana Keuangan untuk Mengelola THR Lebih Baik
Hal yang perlu diingat adalah bahwa THR seharusnya bukan hanya sekadar penghasilan tambahan yang dinikmati dengan kebahagiaan sesaat. Agar THR bisa menjadi lebih bermanfaat, buatlah rencana pengelolaan keuangan yang matang. Dengan begitu, THR bisa digunakan untuk mencapainya tujuan keuangan yang lebih besar, seperti memiliki dana darurat, membeli aset, atau bahkan merencanakan investasi.
Manfaatkan waktu sebelum THR diterima untuk merencanakan bagaimana pengeluarannya, dan pastikan kamu tetap memiliki kontrol atas uang yang masuk. Jangan sampai THR hanya habis tanpa jejak dan kamu merasa kesulitan setelah Lebaran.
Jaga Konsistensi Pengelolaan Keuangan Setelah THR Habis
Pengelolaan keuangan yang baik tidak hanya berlaku saat THR datang. Setelah THR habis, pastikan kamu tetap menjalankan prinsip-prinsip yang sama, seperti menabung, berinvestasi, dan menghindari pengeluaran berlebihan. Hal ini akan membantu kamu untuk lebih siap menghadapi kebutuhan mendesak di masa depan.
Kebiasaan mengelola uang dengan bijak harus diterapkan setiap saat, bukan hanya ketika menerima THR. Dengan disiplin dalam mengatur uang, kamu bisa mencapai tujuan finansial yang lebih stabil dan jauh dari rasa khawatir kehabisan uang setelah Lebaran.
Cara Menyisihkan THR untuk Investasi dan Tabungan

Untuk memastikan bahwa THR tidak habis sia-sia, cara terbaik adalah dengan menyisihkan sebagian untuk investasi dan tabungan. Dengan melakukan ini, kamu tidak hanya memperoleh manfaat jangka pendek, tetapi juga menciptakan cadangan keuangan yang lebih aman di masa depan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuka rekening tabungan khusus untuk dana darurat atau investasi jangka panjang. Cobalah untuk menyisihkan minimal 10% dari total THR untuk diinvestasikan di instrumen yang cocok dengan profil risiko kamu, seperti reksa dana atau saham. Dengan berinvestasi, kamu bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dalam jangka panjang, yang tentunya sangat bermanfaat untuk keuangan masa depan.
Jika kamu merasa belum siap berinvestasi, tidak ada salahnya jika kamu hanya menyisihkan uang tersebut untuk dana darurat. Memiliki dana darurat yang cukup akan sangat berguna ketika terjadi hal-hal yang tidak terduga, seperti sakit atau kerusakan barang yang mendesak untuk diperbaiki.
Evaluasi Penggunaan THR Setiap Tahun

Setelah selesai mengelola THR tahun ini, lakukan evaluasi terhadap penggunaan dana tersebut. Apakah pengelolaannya sudah sesuai dengan rencana? Apakah ada yang bisa diperbaiki agar penggunaan THR lebih bijak di tahun depan?
Dengan evaluasi ini, kamu bisa belajar dari pengalaman dan menyesuaikan strategi pengelolaan THR untuk tahun depan. Jika ada pengeluaran yang ternyata tidak terlalu penting, kamu bisa mengurangi pengeluaran tersebut dan memfokuskan THR untuk hal-hal yang lebih bermanfaat di masa depan.
Selain itu, evaluasi ini juga bisa membantu kamu merencanakan keuangan dengan lebih baik. Misalnya, jika kamu merasa kesulitan untuk menabung setelah Lebaran, coba buat perencanaan yang lebih matang sebelum THR diterima tahun depan, agar kamu bisa mengalokasikan dana lebih baik lagi.
Kesimpulan
Mengelola THR dengan bijak bukan hanya soal menghindari pengeluaran impulsif, tapi juga tentang membuat keputusan yang cerdas agar uang tersebut bisa bertahan lebih lama dan memberikan manfaat jangka panjang. Dengan prioritas yang jelas, seperti membayar utang, memberikan zakat, dan menyisihkan untuk tabungan atau investasi, THR bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk mencapai stabilitas finansial.
Selain itu, pengelolaan yang baik bisa membuat kita lebih siap menghadapi kebutuhan mendesak setelah Lebaran tanpa harus merasa khawatir kehabisan uang. Jika kamu berhasil mengatur THR dengan baik, kamu bisa menghindari situasi di mana uang tersebut cepat habis tanpa bekas, dan malah bisa menjadi langkah awal menuju kebebasan finansial.
Jadi, jangan hanya berfokus pada kesenangan sementara saat THR datang, tapi pikirkan juga bagaimana uang tersebut bisa membantu mewujudkan tujuan keuangan jangka panjang. Dengan disiplin dan perencanaan yang matang, THR bisa menjadi batu loncatan untuk hidup yang lebih stabil secara finansial.

Udah coba atur THR dengan bijak, tapi gaji tetap cepet habis dan bingung mau mulai dari mana? Tenang, ada solusi buat lo!
Dapatkan Guidebook: Panduan Mengelola Keuangan untuk Pemula. Jangan tunggu lagi! Klik di sini untuk mendapatkan guidebook yang bakal bantu kamu bangun keuangan yang lebih stabil atau di bit.ly/guidebook-pof.
FAQ
Q1: Apa yang harus dilakukan jika THR habis dalam waktu singkat?
A1: Jika THR habis terlalu cepat, coba evaluasi kembali pengeluaran yang telah dilakukan. Apakah pengeluaran tersebut benar-benar dibutuhkan? Mulai rencanakan pengelolaan uang dengan lebih bijak ke depannya, seperti menyisihkan sebagian uang untuk tabungan atau investasi, dan hindari pengeluaran yang tidak terlalu penting.
Q2: Bagaimana cara menyisihkan uang dari THR untuk investasi?
A2: Untuk investasi, pilihlah instrumen yang sesuai dengan profil risiko kamu, seperti reksa dana atau saham. Mulailah dengan menyisihkan sekitar 10% dari THR dan tentukan tujuan investasi jangka panjang. Jangan lupa untuk selalu memantau dan mengevaluasi hasil investasi agar sesuai dengan rencana keuanganmu.
Q3: Mengapa penting untuk memberi zakat atau infak dengan THR?
A3: Memberi zakat atau infak bukan hanya sebagai kewajiban agama, tetapi juga dapat memberikan rasa kepuasan batin. Selain itu, memberikan sebagian dari THR kepada yang membutuhkan dapat mengurangi beban keuangan orang lain, sekaligus meningkatkan rasa syukur dan empati dalam diri kita.
Q4: Apakah perlu menunggu beberapa hari sebelum berbelanja dengan THR?
A4: Ya, sangat disarankan untuk menunggu beberapa hari setelah menerima THR sebelum berbelanja. Ini memberikan waktu bagi kamu untuk berpikir jernih dan mempertimbangkan pembelian yang benar-benar penting, sehingga kamu bisa menghindari pembelian impulsif yang tidak direncanakan.
Q5: Bagaimana cara menjaga keuangan setelah THR habis?
A5: Setelah THR habis, tetaplah konsisten dalam menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan dan investasi. Buatlah anggaran bulanan dan hindari pengeluaran berlebihan agar keuangan tetap terkontrol dan tidak terpengaruh oleh pengeluaran besar setelah Lebaran.