Key Takeaways
- Porsi ideal untuk pengeluaran gaya hidup berbeda bagi setiap orang, tergantung kondisi keuangan.
- Hindari inflasi gaya hidup agar gaji naik tidak langsung habis untuk hal yang kurang penting.
- Pastikan pengeluaran gaya hidup tidak berubah-ubah secara ekstrem setiap bulan.
- Gunakan metode pay yourself first untuk memastikan keuangan tetap aman sebelum bersenang-senang.
- Tambah penghasilan jika ingin meningkatkan gaya hidup tanpa mengorbankan tabungan dan investasi.

Banyak orang ingin menikmati hidup tanpa harus terus-menerus merasa bersalah karena boros. Tapi sering kali, kenaikan gaji justru diikuti dengan kenaikan gaya hidup yang lebih tinggi—bukan peningkatan tabungan atau investasi. Inilah yang disebut inflasi gaya hidup.
Sebenarnya, tidak ada aturan baku soal berapa banyak uang yang boleh digunakan untuk bersenang-senang. Yang penting, lo tetap bisa menabung, investasi jalan terus, dan gak perlu utang buat biaya hidup. Nah, gimana cara mengatur pengeluaran gaya hidup biar keuangan tetap sehat? Simak tips berikut ini!
Jangan Sampai Jebak! Kenali Pola Pengeluaran Gaya Hidup
1. Hati-Hati dengan Inflasi Gaya Hidup
Salah satu alasan kenapa banyak orang tetap merasa kekurangan meskipun gaji naik adalah inflasi gaya hidup. Ini terjadi saat pengeluaran meningkat seiring bertambahnya pendapatan.
- Dulu cukup nonton di rumah, sekarang harus ke bioskop VIP.
- Dulu puas makan di warteg, sekarang harus fine dining setiap minggu.
- Dulu pakai HP biasa, sekarang harus ganti model terbaru tiap tahun.
Gaya hidup yang naik boleh saja, asal tetap terkontrol dan tidak mengorbankan tabungan serta investasi. Kalau lo tetap mempertahankan gaya hidup lama saat gaji naik, maka sisa uang bisa dialokasikan untuk hal yang lebih penting, seperti menabung untuk tujuan besar di masa depan.
2. Jangan Biarkan Pengeluaran Gaya Hidup Jadi Pengeluaran Tidak Tetap
Pernah gak merasa pengeluaran bulan ini biasa aja, tapi bulan depan tiba-tiba melonjak drastis? Nah, ini yang disebut pengeluaran gaya hidup yang tidak tetap.
Misalnya:
- Januari: Habis Rp500 ribu buat nongkrong dan belanja.
- Februari: Habis Rp1 juta buat liburan mendadak.
- Maret: Habis Rp3 juta karena impulsif beli gadget baru.
Kalau pola ini terus berulang tanpa kontrol, keuangan lo bisa berantakan. Supaya tetap stabil, tentukan batas maksimal pengeluaran gaya hidup. Contohnya, alokasikan maksimal 15% dari penghasilan atau gunakan rata-rata pengeluaran dalam tiga bulan terakhir sebagai batasan.
3. Jangan Sampai Tabungan Jadi "Sisa" dari Pengeluaran Gaya Hidup
Banyak orang baru menabung kalau ada sisa uang di akhir bulan. Padahal, cara ini bikin lo lebih gampang tergoda buat menghabiskan uang tanpa rencana.
Solusinya? Pakai metode pay yourself first. Begitu gajian, langsung sisihkan dana untuk tabungan dan investasi sebelum menggunakan sisanya untuk keperluan lain. Dengan cara ini, lo tetap bisa menikmati hidup tanpa harus mengorbankan kestabilan keuangan.
Kalau lo udah disiplin mengontrol pengeluaran gaya hidup, tapi masih merasa uang kurang buat menikmati hidup, mungkin ini saatnya lo cari cara buat menambah penghasilan. Simak strateginya di bagian berikut!
Ingin Gaya Hidup Naik? Tambah Penghasilan, Bukan Sekadar Berhemat!

Banyak orang berpikir cara terbaik mengatur keuangan adalah dengan berhemat. Padahal, kalau lo ingin tetap menikmati hidup tanpa mengorbankan kestabilan keuangan, solusi yang lebih efektif adalah menambah penghasilan.
1. Jangan Hanya Fokus Pangkas Pengeluaran, Cari Cara Buat Tambah Pemasukan
Mengurangi pengeluaran itu penting, tapi ada batasnya. Lo gak mungkin berhenti makan, gak nongkrong sama sekali, atau hidup terlalu ketat hanya demi hemat. Daripada terus-terusan menekan gaya hidup, lebih baik lo cari cara buat meningkatkan pendapatan.
Beberapa cara yang bisa lo coba:
- Freelance atau kerja sampingan – Gunakan skill lo buat dapetin uang tambahan, misalnya jadi desain grafis, penulis lepas, atau social media manager.
- Monetisasi hobi – Suka fotografi? Jual stok foto. Hobi bikin kerajinan tangan? Coba jual di marketplace.
- Bangun aset produktif – Mulai belajar investasi saham, reksa dana, atau properti supaya uang lo bisa berkembang sendiri.
2. Fokus Naikin Income Lebih Cepat dari Inflasi Gaya Hidup
Inflasi itu nyata, harga barang naik setiap tahun. Kalau penghasilan lo gak naik lebih cepat dari inflasi, maka daya beli lo akan terus turun.
Cara mengatasinya?
- Upgrade skill dan cari peluang karier lebih baik – Ikut kursus atau sertifikasi yang bisa meningkatkan nilai lo di dunia kerja.
- Negosiasi gaji atau cari pekerjaan dengan bayaran lebih tinggi – Jangan ragu buat mencari peluang baru yang bisa memberi pendapatan lebih besar.
- Bangun sumber pendapatan pasif – Investasi bisa jadi solusi buat mendapatkan pemasukan tanpa harus bekerja lebih keras.
3. Gunakan Kenaikan Gaji dengan Bijak
Kalau gaji lo naik, jangan langsung meningkatkan gaya hidup secara drastis. Sebagai gantinya, lakukan pembagian yang lebih sehat:
- 50% untuk kebutuhan (makan, tempat tinggal, transportasi, tagihan)
- 30% untuk tabungan dan investasi (beli aset, dana pensiun, dana darurat)
- 20% untuk gaya hidup (nongkrong, belanja, liburan, self-reward)
Dengan strategi ini, lo tetap bisa menikmati hidup tanpa harus mengorbankan kestabilan keuangan.
Jadi, kalau lo ingin upgrade gaya hidup tanpa bikin finansial berantakan, jangan hanya fokus hemat—tapi juga cari cara buat meningkatkan penghasilan!
Sekarang pertanyaannya, apakah mungkin menikmati hidup tanpa takut boros atau keuangan jadi kacau?
Kesimpulan

Menikmati hidup bukan berarti harus mengorbankan kestabilan finansial. Dengan strategi yang tepat, lo tetap bisa senang-senang tanpa harus khawatir uang habis sebelum akhir bulan.
Beberapa hal yang perlu lo ingat:
- Hindari inflasi gaya hidup – Gaji naik bukan alasan buat langsung boros. Tetap kontrol pengeluaran dan prioritaskan tabungan serta investasi.
- Tetapkan batas pengeluaran untuk gaya hidup – Jangan biarkan pengeluaran berubah-ubah drastis setiap bulan. Buat anggaran tetap supaya tetap terkendali.
- Gunakan metode pay yourself first – Sisihkan uang untuk tabungan dan investasi sebelum menggunakan sisanya untuk keperluan lain.
- Tambah penghasilan kalau mau upgrade gaya hidup – Jangan cuma bergantung pada penghematan, tapi cari cara buat meningkatkan pemasukan biar tetap nyaman menikmati hidup.
- Gunakan kenaikan gaji dengan bijak – Jangan langsung menaikkan standar hidup, tapi tetap alokasikan sebagian untuk masa depan.
Dengan menerapkan prinsip ini, lo gak perlu memilih antara menikmati hidup atau menjaga kestabilan finansial—karena lo bisa punya keduanya!
Mau belajar lebih banyak soal cara mengatur keuangan, investasi, dan strategi finansial? Follow & Subscribe Psychology of Finance untuk dapetin insight menarik seputar manajemen uang dan kebebasan finansial!
FAQ
1. Berapa persen dari gaji yang ideal untuk pengeluaran gaya hidup?
Tergantung kondisi keuangan lo. Idealnya, alokasikan maksimal 15-30% dari penghasilan untuk keperluan gaya hidup seperti nongkrong, belanja, atau traveling.
2. Gimana cara menghindari inflasi gaya hidup?
Jangan langsung menaikkan standar hidup begitu gaji naik. Sebisa mungkin tetap pertahankan pengeluaran seperti sebelumnya dan gunakan tambahan penghasilan untuk tabungan atau investasi.
3. Apakah salah kalau ingin menikmati hidup meski gaji masih pas-pasan?
Nggak salah! Yang penting, pastikan kebutuhan utama dan tabungan tetap terpenuhi sebelum menggunakan uang untuk hiburan atau self-reward.
4. Bagaimana kalau penghasilan masih kecil, tapi ingin tetap bisa bersenang-senang?
Coba cari cara buat menghemat tanpa mengorbankan kesenangan. Misalnya, cari promo, patungan dengan teman, atau pilih alternatif hiburan yang lebih murah.
5. Lebih baik fokus menabung atau meningkatkan penghasilan?
Dua-duanya penting! Tapi kalau lo merasa penghasilan sekarang belum cukup buat memenuhi kebutuhan dan menabung, maka fokuslah dulu buat meningkatkan income.