Key Takeaways:
- Gen Z rentan terhadap pembelian impulsif karena paparan media sosial
- Kemudahan belanja online meningkatkan risiko pengeluaran tidak terencana
- 8 dari 9 Gen Z melakukan pembelian impulsif saat stres
- Ekspresi diri jadi alasan utama pemborosan
- Teknologi dan FOMO memperparah perilaku konsumtif

Guys, lo pernah nggak sih tiba-tiba beli barang pas lagi scrolling sosmed, terus ujung-ujungnya nyesel? Well, ternyata ini bukan cuma lo doang! Berdasarkan penelitian yang dilansir dari Kumparan, kita Gen Z emang paling gampang kena syndrom doom spending atau belanja impulsif.
Gue sendiri sering banget ngalamin ini. Apalagi pas lagi stress atau anxiety, rasanya scroll marketplace tuh jadi self-healing yang paling gampang. Padahal, menurut data dari Detik Finance, perilaku belanja impulsif ini bisa jadi tanda ada masalah yang lebih dalam sama cara kita handle stress.
Yang bikin tambah parah, platform e-commerce sekarang makin canggih. Bayangkan aja, dalam hitungan detik, lo bisa checkout barang tanpa perlu mikir panjang. Belum lagi algoritma sosmed yang selalu tau apa yang kita mau, bikin kita makin gampang tergoda buat belanja.
Menurut penelitian yang dikutip dari Kompasiana, Gen Z punya kecenderungan kuat buat membeli barang sebagai bentuk ekspresi diri. Kita sering merasa perlu punya barang tertentu buat dianggap "update" atau "kekinian". Dan boom! Tanpa sadar, dompet udah jebol aja.
Dan yang paling bahaya, FOMO (Fear of Missing Out) jadi pemicu utama impulsive buying di kalangan kita. Data dari CNBCIndonesia menunjukkan kalau rasa takut ketinggalan tren ini bisa bikin kita asal checkout tanpa mikirin kondisi finansial jangka panjang.
Yang Bikin Gen Z Gampang Kena Mental Block Finansial

Buat kalian yang suka ngerasa mental block soal keuangan, gue punya beberapa insight menarik nih. Berdasarkan penelitian dari Siberpublisher, ada beberapa faktor yang bikin Gen Z gampang banget terjebak sama pembelian impulsif:
Digital FOMO yang Nyata
- Feed sosmed yang endless bikin kita selalu merasa kurang
- Konten kreator yang terus promote lifestyle tertentu
- Flash sale dan promo yang bikin panik
- Iklan yang terlalu tertarget dan personal
Stress Management yang Keliru
Menurut data dari KlikDokter, banyak Gen Z yang jadiin shopping sebagai pelarian dari stress. Pola ini bikin kita:
- Nggak belajar cara yang sehat buat handle stress
- Malah nambah beban pikiran karena masalah finansial
- Terjebak di cycle toxic yang sama berulang-ulang
Cara Benerin Mental Block Soal Keuangan

Audit Digital Environment
- Unfollow akun yang bikin trigger belanja impulsif
- Matiin notifikasi marketplace
- Bikin wishlist dan waiting period sebelum beli
- Hapus info kartu yang kesimpan di e-commerce
Bangun Sistem Keuangan yang Sehat
- Bikin budget bulanan yang realistis
- Pisahin rekening buat keperluan berbeda
- Set auto-transfer buat tabungan
- Tracking semua pengeluaran, sekecil apapun
Cari Emotional Support yang Tepat
- Gabung komunitas yang fokus ke financial wellness
- Sharing pengalaman sama temen yang punya goals sama
- Ikut workshop atau webinar tentang manajemen keuangan
- Cari mentor yang bisa guide soal financial planning
Buat yang pengen lebih dalem tentang gimana cara kelola keuangan dengan bijak, lo bisa cek @psychologyoffinanceid di Instagram. Di sana ada banyak konten menarik yang bakal bantu lo pahami hubungan antara psikologi dan kebiasaan finansial lo.
Kesimpulan
Guys, gue paham banget kadang susah buat ngontrol kebiasaan belanja kita. Tapi percaya deh, perubahan kecil yang konsisten bakal kasih dampak besar ke depannya. Yang penting mulai dari sekarang dan jangan terlalu keras sama diri sendiri.
Buat lo yang masih struggle dan pengen dapet insight lebih dalem soal psikologi di balik kebiasaan finansial, yuk follow @psychologyoffinanceid di Instagram! Di sana lo bakal nemu konten-konten yang ngebahas detail tentang hubungan antara pikiran, perasaan, dan cara kita ngelola uang. Plus, komunitas supportive yang bakal bantu perjalanan finansial lo jadi lebih ringan.
Buat dapetin wawasan lebih lengkap tentang psikologi finansial dan cara kelola keuangan yang sehat, lo bisa cek @psychologyoffinanceid bakal bantu lo bangun mindset dan habits yang lebih baik dalam urusan finansial. Let's grow together and build a healthier relationship with money!
Remember, perjalanan menuju finansial yang sehat itu marathon, bukan sprint. Yang penting konsisten dan selalu open minded buat belajar hal baru. You got this!
FAQ:
Q: Gimana cara bedain antara kebutuhan dan keinginan?
A: Tanyain ke diri sendiri: "Kalau gue nggak beli ini sekarang, bakal ada dampak negatif nggak ke hidup gue?" Kalau jawabannya nggak, kemungkinan besar itu cuma keinginan.
Q: Berapa lama sebaiknya nunggu sebelum beli sesuatu?
A: Minimal 24 jam buat barang di bawah 500 ribu, dan seminggu buat barang yang lebih mahal. Ini buat mastiin lo bener-bener butuh barangnya.
Q: Apa yang harus dilakukan kalau udah terlanjur boros bulan ini?
A: Jangan panik! Evaluasi pengeluaran, identifikasi trigger-nya, dan mulai rencanain budget yang lebih realistis buat bulan depan.
Q: Gimana cara nolak ajakan temen buat hangout yang mahal?
A: Jujur aja soal kondisi finansial lo, dan tawarkan alternatif aktivitas yang lebih budget-friendly. Temen yang bener pasti bakal ngerti.
Q: Ada cara buat tetep update trend tanpa boros?
A: Focus sama style personal lo, bukan ngikutin semua trend. Pilih beberapa item basic yang versatile dan bisa di-mix and match.