Kelas Menengah Wajib Tahu! Ini 5 Barang yang Gak Worth It Dibeli

Dilsa Ad'ha
12 Feb 2025
5 read

Key Takeaways

  • Warren Buffett menekankan pentingnya hidup hemat meskipun punya banyak uang.
  • Banyak orang kelas menengah terjebak dalam pola konsumsi yang sebenarnya tidak perlu.
  • Barang seperti mobil baru, rumah besar, dan langganan tidak penting bisa menguras keuangan.
  • Kualitas lebih penting daripada kuantitas saat membeli barang.
  • Menghindari judi dan pengeluaran impulsif bisa membantu membangun kekayaan jangka panjang.

Banyak orang berpikir kalau punya banyak uang berarti bisa bebas beli apa saja. Tapi Warren Buffett, salah satu orang terkaya di dunia, justru hidup sederhana dan sangat selektif dalam mengeluarkan uang. Buat lo yang masih berusaha mengatur keuangan dan pengeluaran, ada baiknya mulai belajar dari prinsip hemat yang diterapkan Buffett.

Kelas menengah sering kali terjebak dalam kebiasaan konsumsi berlebihan. Mulai dari beli barang hanya karena tren, langganan yang nggak kepakai, sampai kebiasaan berjudi yang sebenarnya lebih banyak merugikan. Kalau lo mau kondisi keuangan lebih sehat dan bisa menabung atau investasi lebih banyak, lo harus tahu barang-barang apa saja yang sebaiknya dihindari.

Buffett punya beberapa prinsip penting dalam mengatur keuangan, salah satunya adalah “Jangan simpan apa yang tersisa setelah belanja, tetapi belanjakan apa yang tersisa setelah menabung.” Jadi, sebelum lo tergoda buat beli sesuatu, coba pikir ulang: apakah ini kebutuhan atau cuma keinginan sesaat?

5 Barang yang Harus Dihindari Kalau Mau Keuangan Tetap Aman

Warren Buffett bukan cuma kaya karena investasi, tapi juga karena gaya hidup hemat yang dia terapkan. Kalau lo ingin kondisi keuangan lebih stabil dan nggak boros, hindari membeli barang-barang berikut ini:

1. Mobil Baru

Banyak orang kelas menengah menganggap mobil baru sebagai simbol kesuksesan. Padahal, menurut Buffett, membeli mobil baru adalah keputusan finansial yang buruk.

  • Mobil kehilangan sekitar 20% dari nilainya dalam setahun pertama setelah dibeli.
  • Setelah lima tahun, nilai mobil bisa turun hingga 60%.
  • Harga mobil baru sering kali jauh lebih mahal dibandingkan mobil bekas dengan kondisi baik.

Sebagai gantinya, Buffett menyarankan untuk membeli mobil bekas dengan kualitas yang masih bagus. Dengan cara ini, lo tetap bisa punya kendaraan tanpa harus kehilangan banyak uang karena depresiasi nilai mobil.

2. Langganan yang Tidak Perlu

Di era digital, ada banyak layanan berlangganan seperti:

  • Streaming film dan musik
  • Aplikasi premium
  • Gym membership
  • Layanan makanan atau minuman bulanan

Tanpa sadar, biaya langganan ini bisa menguras dompet lo setiap bulan. Buffett menyarankan buat mengevaluasi langganan mana yang benar-benar lo pakai dan menghapus yang tidak perlu. “Jika lo membeli barang yang tidak lo butuhkan, lo akan segera harus menjual barang yang lo butuhkan,” kata Buffett.

3. Rumah Baru yang Lebih Besar

Banyak orang berpikir bahwa semakin besar rumah, semakin baik. Tapi Buffett punya pandangan berbeda. Dia sudah tinggal di rumah yang sama sejak tahun 1958, meskipun punya kekayaan triliunan.

Kenapa? Karena pindah ke rumah yang lebih besar berarti:

  • Biaya hipotek atau cicilan rumah yang lebih mahal.
  • Pajak properti yang lebih tinggi.
  • Biaya perawatan dan listrik yang meningkat.

Daripada terus berpindah ke rumah yang lebih besar, Buffett menyarankan buat tetap tinggal di tempat yang nyaman dan sesuai kebutuhan. Dengan cara ini, lo bisa mengalokasikan uang ke hal-hal yang lebih penting seperti investasi dan tabungan masa depan.

4. Barang Murahan yang Cepat Rusak

Banyak orang memilih barang murah dengan harapan bisa menghemat uang. Padahal, membeli barang berkualitas rendah justru bisa bikin lo keluar uang lebih banyak dalam jangka panjang.

  • Barang murah biasanya cepat rusak, sehingga lo harus sering menggantinya.
  • Biaya perbaikan atau penggantian bisa lebih besar dibandingkan kalau lo beli barang berkualitas sejak awal.
  • Filosofi ini berlaku buat pakaian, peralatan rumah tangga, hingga gadget.

Buffett lebih memilih membeli barang berkualitas tinggi yang bisa bertahan lama. Meskipun harganya sedikit lebih mahal di awal, tapi dalam jangka panjang lebih hemat karena nggak perlu sering mengganti.

5. Judi dan Lotere

Buffett sangat menentang judi dalam bentuk apa pun, termasuk tiket lotere. Dia percaya bahwa judi adalah bentuk pengelolaan uang yang buruk dan hanya menguntungkan pihak penyelenggara.

  • Peluang menang sangat kecil, sehingga lebih banyak orang yang kehilangan uang daripada yang menang.
  • Banyak orang menghabiskan uang mereka dengan harapan mendapatkan kekayaan instan, padahal itu hampir mustahil.
  • Uang yang digunakan untuk berjudi bisa diinvestasikan ke aset yang lebih menguntungkan seperti saham atau bisnis.

Menurut Buffett, "Perjudian dan tiket lotere adalah pajak bagi orang-orang yang tidak mengerti matematika." Jadi, daripada buang uang buat sesuatu yang nggak pasti, lebih baik lo gunakan uang itu untuk menabung atau investasi yang bisa beneran menghasilkan keuntungan.

Menghindari lima pengeluaran di atas bisa bikin keuangan lo lebih sehat dan stabil. Tapi selain itu, lo juga perlu punya pemahaman finansial yang lebih baik. Salah satu cara terbaik buat mulai belajar adalah dengan memahami Psychology of Finance, biar lo bisa ngatur uang dengan lebih bijak dan nggak terjebak dalam kebiasaan boros.

Ubah Cara Mengelola Uang, Bukan Gaya Hidup yang Menguras Dompet

Mengatur keuangan dengan bijak bukan berarti lo harus pelit atau nggak boleh menikmati hidup. Intinya adalah memastikan bahwa setiap rupiah yang lo keluarkan punya nilai dan manfaat jangka panjang. Warren Buffett adalah contoh nyata bahwa bahkan dengan kekayaan melimpah, gaya hidup hemat tetap jadi kunci utama dalam membangun kekayaan jangka panjang.

Jika lo masih sering:

  • Membeli barang hanya karena tren atau gengsi
  • Langganan layanan yang jarang dipakai
  • Menghabiskan uang untuk hal yang nggak berdampak besar ke masa depan

Maka ini saatnya buat mulai mengevaluasi kebiasaan finansial lo. Lo nggak harus langsung mengubah segalanya dalam semalam, tapi mulai dengan langkah kecil, seperti membatasi pengeluaran yang nggak perlu dan lebih memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan.

Lo juga bisa belajar lebih dalam tentang bagaimana cara berpikir yang benar dalam mengatur keuangan. Salah satunya dengan memahami Psychology of Finance, yang bisa membantu lo memahami kebiasaan finansial, pola pikir tentang uang, dan cara mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam mengelola keuangan.

FAQ

1. Apakah membeli mobil baru benar-benar keputusan yang buruk?

Nggak selalu, tapi secara umum mobil baru mengalami depresiasi nilai yang sangat cepat. Kalau tujuan lo adalah menghemat uang, membeli mobil bekas dengan kondisi baik adalah pilihan yang lebih bijak.

2. Gimana cara menentukan langganan yang harus dipertahankan atau dihapus?

Tinjau kembali apakah lo benar-benar menggunakan layanan tersebut secara maksimal. Jika jarang dipakai atau ada alternatif gratis yang bisa digunakan, lebih baik batalkan.

3. Apa dampak negatif dari pindah ke rumah yang lebih besar?

Selain biaya rumah yang lebih mahal, lo juga harus mempertimbangkan peningkatan biaya perawatan, pajak, dan utilitas yang bisa membebani keuangan dalam jangka panjang.

4. Kenapa membeli barang berkualitas lebih baik daripada beli barang murah?

Barang berkualitas lebih tahan lama, sehingga lo nggak perlu sering mengganti atau memperbaiki. Dalam jangka panjang, ini bisa menghemat lebih banyak uang dibandingkan terus membeli barang murah yang cepat rusak.

5. Apa alternatif yang lebih baik daripada berjudi?

Daripada buang uang untuk sesuatu yang nggak pasti, lebih baik gunakan uang itu untuk investasi, tabungan, atau pengembangan diri yang bisa memberi hasil nyata di masa depan.