Key Takeaways
- Harta bukanlah pangkal keselamatan, tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan hidup.
- Banyak orang terjebak dalam pola pikir bahwa kekayaan adalah segalanya, sehingga rela menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.
- Perencanaan keuangan yang baik harus berorientasi pada tujuan hidup yang lebih besar, bukan sekadar menumpuk harta.
- Cara terbaik mencapai kesejahteraan finansial adalah dengan bekerja jujur, berbisnis, dan berinvestasi sesuai nilai yang benar.
- Hindari terjebak dalam mentalitas mengejar uang tanpa batas hingga merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Buya Hamka pernah berkata, “Harta adalah jembatan untuk mencapai tujuan, tetapi bukan pangkal keselamatan.” Maksudnya? Uang itu penting, tapi bukan segalanya.
Kita hidup di era di mana ukuran kesuksesan sering kali dilihat dari jumlah harta. Semakin kaya seseorang, semakin dianggap berhasil. Nggak heran kalau banyak orang yang terobsesi mengejar kekayaan tanpa peduli caranya benar atau nggak.
Padahal, kalau lo lihat lebih dalam, harta cuma alat tukar, bukan tujuan utama. Lo butuh uang buat makan, tempat tinggal, pendidikan, dan memenuhi kebutuhan lain. Tapi kalau uang dijadikan tujuan hidup, lo bisa kehilangan nilai-nilai yang lebih penting: kejujuran, moral, bahkan kebahagiaan.
Masalahnya, banyak orang salah kaprah dalam mengejar kekayaan. Demi uang, mereka rela melakukan apa saja—mulai dari manipulasi, merugikan orang lain, sampai mengorbankan hubungan sosial. Ini yang bikin hidup jadi nggak seimbang.
Jadi, gimana cara yang benar dalam mengejar kekayaan tanpa keluar jalur? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Harta Itu Penting, Tapi Jangan Sampai Lo Diperbudak

Punya uang itu penting, nggak ada yang bisa menyangkal. Tapi masalahnya, banyak orang yang akhirnya dikendalikan oleh uang, bukan sebaliknya. Mereka menghalalkan segala cara buat jadi kaya, tanpa mikirin dampaknya ke diri sendiri dan orang lain.
Buya Hamka dalam bukunya Falsafah Hidup mengingatkan bahwa ketika uang menjadi tujuan utama, seseorang bisa kehilangan nilai-nilai penting seperti kejujuran, empati, dan moralitas. Ada yang rela menipu, mengambil hak orang lain, atau bahkan mengorbankan persahabatan demi memperkaya diri.
Mengejar kekayaan memang sah-sah saja. Tapi jangan sampai lo kehilangan arah dan keluar dari nilai-nilai yang benar. Sebaliknya, lo bisa menggunakan uang sebagai alat untuk mencapai sesuatu yang lebih bermakna, misalnya:
- Mewujudkan impian seperti pendidikan tinggi, karir yang stabil, atau bisnis impian.
- Membantu keluarga dan orang-orang sekitar supaya hidup mereka lebih baik.
- Membangun masa depan yang lebih aman, misalnya dengan investasi dan dana pensiun.
Kalau lo melihat uang sebagai alat, bukan tujuan akhir, lo akan lebih bijak dalam mengelolanya.
Bikin Rencana Keuangan Sesuai Tujuan Hidup Lo

Supaya uang bisa benar-benar jadi alat buat mencapai tujuan, lo butuh perencanaan keuangan yang jelas. Jangan sampai lo kerja keras tanpa arah dan akhirnya kelelahan sendiri.
Berikut beberapa langkah yang bisa lo lakukan buat bikin rencana keuangan yang lebih sehat:
1. Tentukan Tujuan Finansial yang Jelas
Sebelum lo mulai ngumpulin uang, tanyakan ke diri sendiri: Apa tujuan utama gue secara finansial?
Biasanya, tujuan finansial terbagi jadi tiga jenis:
- Jangka pendek (0-3 tahun): Liburan, beli gadget impian, bayar utang kecil.
- Jangka menengah (3-5 tahun): Beli rumah, menikah, lanjut studi.
- Jangka panjang (5+ tahun): Dana pensiun, biaya pendidikan anak, investasi besar.
Dengan punya tujuan jelas, lo bakal lebih gampang mengelola keuangan tanpa perlu stress soal uang.
2. Mulai Bekerja dan Bangun Penghasilan yang Stabil
Uang nggak datang begitu aja, jadi lo tetap harus kerja atau berbisnis buat mendapatkannya. Cari sumber penghasilan yang sesuai dengan skill dan passion lo, supaya lo tetap bisa menikmati prosesnya.
Beberapa cara buat mendapatkan penghasilan:
- Kerja di bidang yang sesuai dengan kemampuan lo.
- Bangun bisnis atau usaha sampingan.
- Cari passive income seperti investasi atau kerja freelance.
Yang penting, pastikan semua penghasilan lo didapatkan dengan cara yang benar dan halal.
3. Kelola Keuangan dengan Bijak
Punya penghasilan besar nggak akan ada gunanya kalau lo nggak tahu cara mengelolanya. Mulai biasakan:
- Membuat anggaran bulanan supaya pengeluaran lo terkontrol.
- Menabung minimal 10-20% dari penghasilan buat dana darurat dan investasi.
- Menghindari utang konsumtif yang cuma bikin beban finansial makin berat.
4. Gunakan Investasi Sebagai Alat, Bukan Tujuan
Banyak orang mulai investasi tanpa paham tujuannya. Akibatnya? Mereka asal pilih produk investasi dan akhirnya malah rugi.
Supaya investasi lo berhasil, lo perlu tahu profil risiko dan jangka waktu investasi lo. Contohnya:
- Kalau lo mau untung cepat dengan risiko tinggi → Investasi saham atau crypto.
- Kalau lo mau stabil dengan risiko rendah → Reksa dana atau obligasi.
- Kalau lo mau persiapan pensiun → Properti atau emas.
Yang penting, jangan sampai lo tergoda investasi bodong yang menjanjikan kaya dalam waktu singkat!
Jangan Sampai Mengejar Uang Sampai Keluar Jalur
Buya Hamka juga mengingatkan dalam bukunya:
“Benar, kita hidup mencari laba, menerima upah, diberi orang derma dan persen, upah jerih, honorarium, tetapi jangan sampai upah itu mengubah jalan kebenaran.”
Maksudnya? Lo boleh cari uang sebanyak mungkin, tapi jangan sampai keluar dari jalur kejujuran.
Banyak cara buat menambah penghasilan tanpa harus merugikan orang lain, misalnya:
- Freelance sesuai skill lo (desain, menulis, coding, dll).
- Bangun bisnis yang bermanfaat buat orang lain.
- Investasi di tempat yang aman dan legal.
- Jual produk atau jasa dengan etika yang baik.
Dengan cara ini, lo bisa tetap sukses secara finansial tanpa harus kehilangan nilai moral dan empati.
Kesimpulan
Harta memang penting, tapi jangan sampai lo terjebak dalam pola pikir bahwa uang adalah segalanya. Seperti yang dikatakan Buya Hamka, harta itu hanya jembatan, bukan pangkal keselamatan.
Punya banyak uang nggak ada gunanya kalau lo kehilangan nilai moral, hubungan sosial, atau bahkan kebahagiaan lo sendiri. Sebaliknya, kalau lo bisa melihat harta sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup, lo akan lebih bijak dalam mengelola keuangan dan tetap berjalan di jalur yang benar.
Jadi, mulai sekarang:
- Tentukan tujuan finansial lo dengan jelas.
- Dapatkan penghasilan dengan cara yang jujur dan etis.
- Kelola uang dengan baik supaya lo nggak kerja keras tanpa arah.
- Gunakan harta buat mencapai hal-hal yang benar-benar bermakna dalam hidup lo.
Kalau lo mau belajar lebih dalam tentang cara mengatur keuangan, memahami mindset finansial, dan membangun masa depan yang lebih stabil, follow & subscribe Psychology of Finance!
Selain itu, lo juga bisa mendapatkan bimbingan lebih personal lewat layanan Life Coaching, yang akan membantu lo memahami lebih dalam tentang pengelolaan finansial dan tujuan hidup.
FAQ
1. Apakah salah kalau punya cita-cita jadi kaya?
Nggak salah sama sekali. Punya kekayaan itu bagus, selama lo mendapatkannya dengan cara yang benar dan nggak menjadikannya sebagai satu-satunya tujuan hidup. Harta adalah alat, bukan segalanya.
2. Kenapa banyak orang rela menghalalkan segala cara buat jadi kaya?
Karena mereka menganggap uang sebagai sumber kebahagiaan utama. Padahal, kebahagiaan nggak cuma datang dari uang, tapi juga dari relasi yang baik, hidup yang bermakna, dan ketenangan batin.
3. Gimana cara biar gue bisa kaya tanpa keluar jalur?
- Bekerja dengan jujur dan profesional.
- Bangun bisnis yang bermanfaat untuk orang lain.
- Gunakan strategi keuangan yang tepat, seperti menabung dan investasi.
- Jangan tergoda cara instan atau investasi bodong.
4. Apa aja kesalahan umum dalam mengejar harta?
- Nggak punya tujuan finansial yang jelas.
- Fokus ke uang tanpa memperhatikan keseimbangan hidup.
- Terjebak utang konsumtif dan gaya hidup boros.
- Mengorbankan nilai moral demi kekayaan.
5. Apa perbedaan antara harta sebagai alat dan harta sebagai tujuan?
- Harta sebagai alat → Lo pakai uang buat mencapai tujuan hidup, seperti pendidikan, keluarga, dan masa depan.
- Harta sebagai tujuan → Lo kerja dan kumpulin uang hanya buat numpuk kekayaan tanpa tahu apa yang sebenarnya lo kejar.
6. Bagaimana cara menentukan tujuan finansial yang sehat?
Tentukan berdasarkan jangka waktu dan kebutuhan hidup lo, misalnya:
- Jangka pendek: Beli gadget, bayar utang, atau liburan.
- Jangka menengah: Menikah, beli rumah, atau lanjut studi.
- Jangka panjang: Dana pensiun, pendidikan anak, atau investasi besar.
7. Kenapa penting buat punya perencanaan keuangan?
Karena tanpa rencana keuangan yang jelas, lo bisa kerja keras seumur hidup tanpa arah yang pasti dan tetap merasa kekurangan. Dengan rencana keuangan, lo tahu kapan harus menabung, kapan bisa belanja, dan kapan harus investasi.
8. Apa investasi terbaik buat pemula?
Kalau lo baru mulai belajar investasi, coba:
- Reksa dana: Risiko rendah, cocok buat pemula.
- Obligasi: Stabil dan lebih aman.
- Emas: Bisa disimpan jangka panjang.
Yang penting, jangan langsung terjun ke investasi berisiko tinggi tanpa pengetahuan yang cukup!
9. Apakah sukses finansial berarti harus punya banyak uang?
Nggak selalu. Sukses finansial itu ketika lo punya cukup uang untuk hidup nyaman, mencapai tujuan hidup, dan nggak stres soal keuangan.
10. Gimana cara belajar lebih dalam tentang pengelolaan keuangan?
Lo bisa follow & subscribe Psychology of Finance buat dapetin insight soal perencanaan keuangan, mindset finansial, dan strategi investasi yang sehat!