Bahaya Belanja Berlebihan bagi Keuangan Pribadi

Dilsa Ad'ha
8 Aug 2024
5 read

Key Takeaways:

  1. Belanja kompulsif adalah gangguan mental yang bisa merusak keuangan dan hubungan sosial.
  2. Penyebabnya bisa dari faktor genetik, lingkungan, atau pengalaman masa lalu.
  3. Ada cara untuk mengatasi perilaku belanja kompulsif dan membangun hubungan yang sehat dengan uang.

Lo pernah ga sih merasa gak bisa nahan diri buat belanja, padahal sebenernya gak butuh-butuh amat? Atau malah sampe ngutang demi beli barang yang sebenernya cuma buat pamer di sosmed? Kalo iya, bisa jadi lo mengalami apa yang disebut oniomania atau belanja kompulsif.

Di zaman sekarang ini, godaan buat belanja tuh dimana-mana. Apalagi dengan adanya e-commerce dan sistem bayar nanti yang bikin kita gampang banget buat klik "Beli Sekarang". Belum lagi influencer yang terus-terusan promote barang ini itu. Tapi, sobat, kalo udah kelewatan, perilaku belanja kompulsif ini bisa jadi masalah serius yang mengancam masa depan lo.

Penting banget buat lo bisa punya hubungan yang sehat sama uang dan belajar ngatur keuangan dengan baik. Ini adalah salah satu life skill penting yang sayangnya jarang diajarkan di sekolah.

Jadi, apa sih sebenernya belanja kompulsif itu? Belanja kompulsif atau oniomania itu adalah gangguan mental di mana seseorang punya dorongan yang ga bisa ditahan buat belanja terus-menerus, meskipun sebenernya gak butuh-butuh amat. Orang yang mengalami ini sering merasa cemas, depresi, atau kosong, dan mereka menggunakan belanja sebagai cara buat "mengobati" perasaan-perasaan negatif itu.

Nah, yang bahaya nih, perilaku ini bisa bikin keuangan lo berantakan. Bayangin aja, lo bisa ngabisin uang buat barang-barang yang sebenernya gak penting, sampe-sampe gak bisa bayar tagihan atau nyicil utang. Belum lagi dampaknya ke hubungan sosial lo. Bisa-bisa lo jadi sering bohong ke keluarga atau pasangan soal pengeluaran lo, atau malah jadi mengisolasi diri karena malu sama kebiasaan belanja lo.

Tapi tenang, sobat. Kalo lo merasa punya gejala belanja kompulsif, bukan berarti hidup lo udah tamat. Ada banyak cara buat ngatasin ini, dan di artikel ini gue bakal kasih tau lo gimana caranya. Yang penting, lo harus sadar dulu kalo ini adalah masalah yang perlu diatasi.

Sebelum kita lanjut ke pembahasan yang lebih mendalam, gue mau ingetin bahwa di Satu Persen, kita percaya bahwa setiap orang punya potensi buat berkembang dan jadi versi terbaik dari diri mereka. Termasuk dalam hal mengelola keuangan. Jadi, jangan patah semangat ya! Mari kita bahas lebih lanjut tentang belanja kompulsif ini.

Kenapa Sih Bisa Kecanduan Belanja?

Faktor Genetik

Ternyata, kecenderungan buat belanja kompulsif ini bisa diturunkan. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan riwayat keluarga yang punya masalah kecanduan, termasuk belanja kompulsif, lebih berisiko mengalami hal yang sama.

Pengalaman Masa Kecil

Pengalaman lo waktu kecil juga bisa mempengaruhi perilaku belanja lo sekarang. Misalnya, kalo dulu ortu lo sering menggunakan hadiah sebagai bentuk kasih sayang, bisa jadi sekarang lo jadi sering "menghadiahi" diri sendiri dengan belanja untuk mendapatkan rasa dicintai.

Faktor Psikologis

Banyak orang yang belanja kompulsif sebagai cara buat mengatasi stress, kecemasan, atau depresi. Belanja bisa jadi semacam "obat penenang" yang bikin lo merasa lebih baik untuk sementara.

Pengaruh Media dan Lingkungan

Di era digital ini, kita terus-terusan dibombardir sama iklan dan konten yang mendorong kita buat belanja. Belum lagi tekanan dari lingkungan buat selalu punya barang terbaru atau ngikutin tren.

Gimana cara ngatasinnya?

Kenali Trigger Lo

Coba perhatiin, kapan sih lo paling sering pengen belanja? Apa waktu lagi stress? Atau pas lagi bosen? Dengan mengenali trigger lo, lo bisa lebih siap buat menghadapinya.

Tunda Pembelian

Kalo lo lagi pengen beli sesuatu, coba tunda dulu 24 jam. Sering kali, keinginan buat belanja itu cuma sementara dan akan hilang dengan sendirinya.

Buat Budget dan Stick to It

Bikin budget bulanan dan usahakan untuk tetap patuh sama budget itu. Ini bisa membantu lo untuk lebih disiplin dalam belanja.

Cari Aktivitas Pengganti

Gantiin kebiasaan belanja dengan aktivitas lain yang lebih produktif. Misalnya, olahraga, meditasi, atau belajar skill baru.

Seek Help

Kalo lo merasa udah gak bisa ngendaliin kebiasaan belanja lo, jangan ragu buat cari bantuan profesional. Psikolog atau konselor keuangan bisa membantu lo mengatasi masalah ini.

Penting banget buat lo bisa punya hubungan yang sehat sama uang. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang psikologi di balik kebiasaan keuangan lo, lo bisa mulai membangun fondasi finansial yang lebih kuat untuk masa depan.

Inget ya, perubahan itu gak terjadi dalam semalam. Butuh waktu dan usaha untuk mengubah kebiasaan belanja kompulsif. Tapi percaya deh, hasilnya akan sangat worth it. Lo bakal merasa lebih bebas, lebih tenang, dan pastinya kondisi keuangan lo juga akan jauh lebih baik.

Kesimpulan

Intinya, belanja kompulsif itu bukan cuma masalah kebiasaan, tapi bisa jadi tanda dari masalah psikologis yang lebih dalam.

Yang penting, lo harus inget bahwa perubahan itu mungkin. Meskipun sekarang lo merasa terjebak dalam siklus belanja kompulsif, dengan tekad dan strategi yang tepat, lo bisa keluar dari perangkap ini. Ingat, tujuan kita bukan untuk berhenti belanja sama sekali, tapi untuk membangun hubungan yang sehat dengan uang dan konsumsi.

Di Satu Persen, kita percaya bahwa setiap orang punya potensi untuk berkembang dan jadi versi terbaik dari diri mereka. Termasuk dalam hal mengelola keuangan. Karena itu, kita nyediain berbagai resources yang bisa bantu lo belajar lebih banyak tentang psikologi keuangan dan manajemen finansial.

Pengen tau lebih banyak tentang psikologi di balik kebiasaan finansial lo? Atau mau belajar cara mengelola keuangan dengan lebih baik? Yuk, follow & subscribe Psychology of Finance dari Satu Persen! Di sini, lo bakal belajar dari para ahli tentang gimana cara membangun mindset dan kebiasaan finansial yang sehat.

FAQ

Apa bedanya belanja kompulsif sama belanja karena hobi?

Belanja kompulsif itu lebih ke dorongan yang gak bisa dikontrol dan sering bikin stress atau masalah keuangan. Kalo belanja karena hobi biasanya masih dalam batas wajar dan gak sampai ganggu kehidupan sehari-hari.

Apa belanja kompulsif bisa disembuhin?

Ya, belanja kompulsif bisa diatasi dengan terapi dan perubahan perilaku. Tapi ini butuh waktu dan komitmen. Penting buat cari bantuan profesional kalo lo merasa udah gak bisa ngendaliin sendiri.

Gimana cara bedain antara kebutuhan dan keinginan dalam belanja?

Coba tanya ke diri sendiri: "Apa gue masih bakal beli ini satu bulan dari sekarang?" atau "Apa gue bener-bener butuh ini atau cuma pengen punya aja?" Ini bisa bantu lo bedain antara kebutuhan dan keinginan.

Apa ada aplikasi yang bisa bantu ngontrol kebiasaan belanja?

Ada beberapa aplikasi yang bisa bantu lo tracking pengeluaran dan ngasih alert kalo udah melebihi budget. Contohnya: Wallet, YNAB (You Need A Budget), atau Goodbudget.

Gimana cara nolak tawaran belanja dari temen tanpa bikin mereka tersinggung?

Coba bilang dengan jujur tapi sopan. Misalnya: "Thanks buat tawarannya, tapi gue lagi nyoba ngatur pengeluaran nih. Mungkin lain kali ya!" Temen yang baik pasti akan ngerti.