7 Langkah Psikologis untuk Mengatur Keuangan Pasangan

Dilsa Ad'ha
1 Nov 2024
4 read

Key Takeaways:

  • Kenapa kita sering overthinking tentang pendapat orang lain
  • Cara mengenali tanda-tanda kepedulian berlebih
  • Tips praktis untuk melepaskan hal-hal yang nggak penting
  • Langkah nyata menuju hidup yang lebih ringan

Perasaan peduli dan khawatir sama orang lain tuh normal, Sobat. Tapi, lo pernah nggak sih ngerasa kalau kepedulian itu malah bikin hidup lo jadi berantakan? Gue yakin, banyak dari lo yang pernah ngalamin situasi di mana pikiran lo dipenuhi sama "Apa kata orang ya?" atau "Gimana kalau gue gagal?"

Jujur aja, gue juga pernah ada di posisi yang sama. Setiap mau ngambil keputusan, selalu aja kepikiran pendapat orang lain. Bahkan buat hal-hal kecil kayak mau posting foto di Instagram atau pilih baju buat kuliah, overthinking-nya bisa berjam-jam. Capek banget kan?

Hal Yang Bikin Lo Overthinking

Nah, sebelum kita bahas lebih jauh, yuk kenali dulu apa aja yang sering bikin lo overthinking:

  1. Takut dikritik atau dihakimi orang lain
  2. Khawatir sama masa depan yang nggak pasti
  3. Merasa nggak cukup dibanding orang lain
  4. Trauma masa lalu yang masih membekas
  5. Terlalu fokus sama ekspektasi orang tua atau lingkungan

Yang bikin tambah berat, kepedulian berlebih ini bisa muncul kapan aja. Pas lagi santai di kamar, tiba-tiba kepikiran tugas yang belum kelar. Lagi asik nonton film, eh malah overthinking soal masa depan. Bahkan waktu lagi have fun sama temen-temen, pikiran masih aja kebagi-bagi.

Tapi tenang, lo nggak sendirian. Menurut riset dari Saxena (2022), perasaan overthinking dan kepedulian berlebih ini sebenernya adalah bagian dari evolusi manusia sebagai makhluk sosial. Kita memang diprogram untuk peduli sama lingkungan dan orang-orang di sekitar kita.

Yang jadi masalah adalah ketika kepedulian ini udah kebablasan dan malah bikin lo stuck. Daripada maju ke depan, lo malah terjebak dalam lingkaran pikiran yang nggak produktif. Apalagi di era media sosial sekarang, di mana kita selalu bisa ngeliat "kesempurnaan" hidup orang lain 24/7.

Akar Masalah: Kenapa Sih Lo Gampang Banget Overthinking?

Coba deh lo bayangin: otak kita tuh kayak smartphone yang punya RAM terbatas. Kalau kebanyakan aplikasi jalan di background, ya performanya bakal lemot. Same energy deh sama overthinking. Semakin banyak hal yang lo pikirin, semakin berat beban mental lo.

Riset dari Vaish & Grossmann (2022) nunjukin kalau kepedulian berlebih ini udah mulai kebentuk dari kita masih bayi. Kita tumbuh dengan naluri buat diterima sama komunitas dan bertahan hidup. Masalahnya, di era sekarang, 'bertahan hidup' udah bukan soal makan-nggak-makan lagi. Tapi lebih ke acceptance, validation, dan fear of missing out.

Jebakan Mental Yang Bikin Lo Susah Move On:

  • Perfectionism: Ngerasa semua harus sempurna
  • People pleasing: Selalu pengen bikin semua orang happy
  • Future tripping: Kebanyakan mikirin masa depan
  • Past dwelling: Stuck sama kesalahan masa lalu
  • Comparison trap: Selalu bandingin diri sama orang lain

Cara Lepas dari Jeratan Overthinking

Mindful Check-in

Mulai dari hal simpel: tiap kali lo ngerasa overwhelmed, tanya ke diri sendiri:

  • "Apa yang sebenernya gue kontrolin dari situasi ini?"
  • "Kalau 5 tahun lagi, masalah ini masih penting nggak sih?"
  • "Apa worst case scenario-nya, dan siap nggak gue ngadepin itu?"

Reframing Thoughts

Stop bilang "Gue harus..." dan mulai bilang "Gue pilih untuk...". Misalnya, dari "Gue harus dapet nilai A+" jadi "Gue pilih untuk fokus belajar sebaik mungkin."

Teknik 5-4-3-2-1 Waktu pikiran lo mulai kemana-mana:

  • Sebut 5 hal yang lo liat
  • 4 hal yang bisa lo sentuh
  • 3 hal yang lo denger
  • 2 hal yang lo cium
  • 1 hal yang lo rasain

Set Boundary yang Jelas

  • Bikin jadwal spesifik buat overthinking (yes, seriously!)
  • Tentuin berapa lama lo boleh mikirin satu masalah
  • Pisahin waktu buat scrolling sosmed

Latihan "Let It Go"

Tulis semua yang bikin lo overthinking di notes hp atau kertas. Terus delete atau robek. Simbolis? Iya. Tapi efektif buat latihan mental lo bahwa some things are meant to be released.

Kesimpulan

Lo tau nggak? Mindful living itu kayak reset button buat otak yang overused. Sama seperti hp yang perlu di-restart biar performanya optimal lagi, pikiran kita juga butuh space kosong buat berfungsi dengan baik.

Langkah pertama yang bisa lo ambil sekarang adalah mulai mindful sama keuangan lo. Banyak dari kita overthinking karena masalah finansial, tapi nggak tau cara handle-nya. Yuk, follow @psychologyoffinanceid buat dapetin insights soal money mindset yang sehat dan cara kelola keuangan yang bikin hidup lebih tenang.

Dan buat lo yang masih struggle sama overthinking atau kepedulian berlebih, Satu Persen punya layanan konsultasi online yang bisa bantu lo. Lewat sesi one-on-one sama Life Coach berpengalaman, lo bisa:

  • Identifikasi akar masalah overthinking lo
  • Dapet toolkit praktis buat handle situasi overwhelm
  • Belajar teknik mindfulness yang sesuai sama lifestyle lo
  • Mulai journey penyembuhan dengan guidance yang tepat

Kunjungi satu.bio/curhat-yuk dan mulai perjalanan menuju versi diri yang lebih ringan dan mindful.

FAQ

Q: Gimana bedain kepedulian normal sama overthinking?
A: Kepedulian normal bikin lo tetep bisa produktif dan nggak ganggu daily life. Overthinking bikin lo stuck dan nggak bisa move forward.

Q: Berapa lama sih prosesnya sampe bisa stop overthinking?
A: Nggak ada timeline pasti karena tiap orang beda. Yang penting konsisten latihan mindfulness dan berani ambil langkah pertama.

Q: Kalau udah terlanjur overthinking, cara snap out-nya gimana?
A: Pake teknik 5-4-3-2-1 yang udah gue jelasin di atas, atau coba physical grounding kayak olahraga atau jalan-jalan.

Q: Apa overthinking bisa balik lagi setelah sembuh?
A: Normal kok kalau kadang overthinking balik. Yang penting lo udah punya tools buat handle-nya.

Q: Kalau overthinking soal keuangan gimana?
A: Follow @psychologyoffinanceid di Instagram untuk tips praktis handle financial anxiety dan bangun money mindset yang sehat.